Senin, 12 Januari 2009

Israel Tuntut Mesir Akhiri Penyelundupan Senjata Ke Gaza

Pemerintah Israel dan pejuang Hamas menolak gagasan pembentukan pasukan internasional untuk menjadi penengah dalam konflik di Gaza. Israel menekankan tugas menghentikan penyelundupan senjata dari Mesir ke Gaza harus dilakukan pasukan Mesir.

Beberapa diplomat Eropa dan Israel mengatakan, pasukan internasional adalah bagian dari satu paket para penengah. Pasukan ini sedang disiapkan demi mengakhiri serangan lebih dari dua minggu Israel di Jalur Gaza yang bertujuan untuk menghentikan serangan-serangan roket para pejuang Palestina. Mesir mengatakan, pihaknya tidak akan mengizinkan pasukan semacam itu ditempatkan di bagian dari perbatasan 15 kilometer Jalur Gaza.

"Tidak diragukan, Mesir memiliki pasukan yang kuat yang dapat menangani semua gejala yang tidak diinginkan dari sudut keamanan. Tidak satu pihak pun dapat bersaing dengan ini," kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan Israel, Amos Gilad, kepada radio Israel.

Gilad, orang yang ditunjuk Israel dalam perundingan keamanan dengan Mesir, mengatakan bahwa, sebaliknya, pasukan internasional akan sama sekali tanpa intelijen, tanpa satu kemampuan untuk menembus mereka yang melakukan penyelundupan, serta tanpa memiliki kemampuan operasional.

"Seperti halnya dengan pasukan internasional di Lebanon selatan dan kita tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan di sana," katanya mengacu pada pasukan pemeliharaan perdamaian yang dinilai Israel tak dapat berbuat banyak untuk menghentikan aksi gerilyawan Hizbullah sejak para gerilyawan Lebanon itu terlibat pertempuran dengan negara Yahudi itu pada 2006.

Radio Israel memberitakan, Gilad akan mengunjungi Mesir, Senin (12/1), untuk membicarakan gagasan gencatan senjata. Tuntutan utama Israel adalah satu mekanisme baru untuk mencegah para pejuang Hamas menerima senjata melalui terowongan-terowongan di perbatasan Mesir-Gaza.


Tidak ada komentar: