Senin, 12 Januari 2009

Infak masing-masing

Nabi Isa AS melewati sekerumunan orang-orang Yahudi yang ketika melihatnya, melontarkan kata-kata kotor dan keji.
Akan tetapi Nabi Isa justru membalasnya dengan kata-kata yang baik.
Sesudah itu Nabi Isa ditanya, "Mereka melontarkan kata-kata yang buruk dan keji, mengapa engkau membalasnya dengan kata-kata yang baik?"
Nabi Isa AS menjawab, "Masing-masing menginfakkan dari apa yang dimilikinya."

Infak masing-masing

Nabi Isa AS melewati sekerumunan orang-orang Yahudi yang ketika melihatnya, melontarkan kata-kata kotor dan keji.
Akan tetapi Nabi Isa justru membalasnya dengan kata-kata yang baik.
Sesudah itu Nabi Isa ditanya, "Mereka melontarkan kata-kata yang buruk dan keji, mengapa engkau membalasnya dengan kata-kata yang baik?"
Nabi Isa AS menjawab, "Masing-masing menginfakkan dari apa yang dimilikinya."

Ucapan Bela Sungkawa

Ketika anak al-Asy'ats bin Qais mati, Alibin abi Thalib RA turut menyampaikan ucapan bela sungkawa.
Ia berkata, "Kalau engkau merasa sedih atas kematian anakmu, maka hal itu sudah sepatutnya karena adanya hubungan kerahiman.
Tetapi, kalau engkau bersabar karena Allah, pasti ada imbalan pahala. Jika engkau tidak sabar, takdir pun tetap berlaku sedangkan engkau berdosa.
Wahai' Asy'ats. Anakmu membahagiakan kamu ketika dia lahir, dan dia adalah kesusahan dalam beban asuhan dan pendidikan,
juga fitnah bagimu karena kecintaanmu yang berlebihan kepadanya. Kini dengan wafatnya dia menjadi renungan kesedihan bagimu.
Dan itu adalah pahala dan rahmat Allah SWT.

Larangan Banyak Bicara dan Anjuran Mengingat Mati

Diceritakan dari Abu Bakar Al-Isma'ili dari Utsman bin Affan ra. : Ketika neraka itu disifati di hadapan Utsman bin Affan beliau tidak menangis. Demikian juga ketika hari kiamat disifati beliau juga tidak menangis. Sedangkan ketika kubur disifati beliau menangis.

Maka ditanyakan kepadanya : "Ya Amirul Mu'minin, mengapa ketika neraka dan hari kiamat disifati engkau tidak menangis sedangkan ketika kubur disifati engkau menangis?. Beliau menjawab: "Sesungguhnya ketika aku berada di neraka aku bersama para manusia, dan ketika hari kiamat akupun bersama para manusia."

Tetapi ketika aku di dalam kubur aku sendirian, tidak ada salah seorang yang menyertaiku di dalam kubur dari para manusia, sedangkan kunci kubur itu pada malaikat Israfil as., dan dialah yang akan membukanya pada hari kiamat. Utsman bin Affan ra. kemudian berkata : "Siapa yang dunia merupakan penjaranya maka kubur adalah sebagai syurganya! dan siapa yang dunia ini merupakan syurganya maka kubur merupakan penjaranya."

Siapa yang kehidupan dunia merupakan tali ikatannya maka mati itu yang akan melepaskannya. Dan siapa meninggalkan bagiannya di dunia! maka akan diberikan bagian di akhirat. Beliau juga mengatakan : "Sebaik-baik manusia adalah orang yang meninggalkan dunia sebelum dunia meninggalkannya dan ridla terhadap Tuhannya sebelum ia berjumpa kepada-Nya serta mau meramaikan kuburnya sebelum ia memasukinya."

Umar Ibnul-Khattab dengan Seorang Anak

Amirul Mukminin Umar RA, melewati kerumunan anak-anak yang sedang bermain-main. Ketika melihat beliau, mereka semuanya lari
kecuali seorang anak kecil yang tetap berdiri di depannya.
Umar RA bertanya, "Hai anak, mengapa kamu tidak lari seperti kawan-kawanmu?"
Anak kecil itu menjawab? "Wahai Amirul Mukminin, aku tidak berbuat dosa, mengapa aku harus takut kepada engkau?
Jalan yang engkau lalui juga tidak sempit, maka mengapa aku harus melapangkannya untuk engkau?"
Umar RA merasa senang dengan kecerdasan dan kecerdikan anak itu.
Doa Mohon Kelanggengan Nikmat

Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat yang telah Engkau anugerahkan dan lunturnya keselamatan yang telah engkau berikan kepadaku. Dan aku berlindung kepada-Mu dari datangnya musibah dan segala murka-Mu yang datang dengan tiba-tiba.

Penjelasan:
Doa ini juga yang dibiasakan Nabi Saw. untuk membacanya setiap saat. Demikian Imam Muslim dan Abî Dâud dari ' Abdillah bin 'Umar meriwayatkan.

Doa Mohon Hati yang Khusyu'

Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak tidak manfaat, hati yang tidak khusyu, nafsu yang tidak pernah merasa puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan. Ya Allah, berikanlah kepadaku jiwa takwa lagi bersih. Sebab hanya Engkaulah yang membersihkan jiwa dan yang menguasi serta yang mengarahkannya.

Penjelasan :
Bila kita ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan hati yang khusyu', maka dawamkan-lah (biasakanlah) membaca doa ini. Hal ini pula yang dilakukan Rasulullah Saw., sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu Dâud, Al-Turmudzi, dan Al-Nasâ'i dari Zaid bin Arqam.